PENGGEMAR perhiasan pastinya kenal dengan batu permata yang satu ini. Namanya Amber. Amber kemungkinan adalah zat tertua yang dipakai manusia sebagai perhiasan karena amber ditemukan di Eropa utara pada 8000 B.C.
Amber (kata ini berasal dari kata-kata jerman yang artinya “batu yang dapat dibakar”) seperti batu yang sering digunakan sebagai perhiasan wanita, tempat pipa, tempat tembakau, dan lain-lain. Umumnya orang tidak mengetahui apa itu sebenarnya batu ini, dan yang jelas amber bukanlah batu. Amber terbentuk semasa zaman Eosin, atau 50-70 juta tahun yang lalu.
Amber dikenal dua yakni amber berasal dari zat organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan yang berubah menjadi sejenis getah, ialah dari pohon prasejarah dengan nama latinnya pinus succinifera, tingginya sama dengan pohon cemara zaman sekarang.
Pohon ini tumbuh di rimba-rimba raya Eropa dan selama berjuta-juta tahun meneteskan getah (semacam damar) setetes demi setetes yang lama kelamaan membatu. Oleh karena terbenam ke dalam lapisan-lapisan bumi seperti barang tambang (mineral) lainnya, ia disejajarkan dengan jenis barang tambang.
Amber juga berasal dari getah (damar) pohon jenis cemara yang wangi itu dilanda air laut dan tenggelam. Sewaktu terlempar ke pantai lagi dia diberi nama batu busa laut.
Terkadang amber mengandung minyak aetherisch yang biasa disebut minyak barnsteen atau minyak amber atau juga barnsteenzuur. Amber yg didapatkan di penggalian tanah dan di pantai mutunya sama. Nilai kerasnya 2 dalam daftar keras Mohs dan memiliki struktur kristal amorphous dan beratnya lebih berat daripada air.
Apabila amber ini dipanaskan ia menjadi lunak dan mengembang serta menyiarkan bau yang sedap. Kadang-kadang kalau terlalu panas, bisa terbakar habis. Juga kalau amber ini digosok dengan lijnolie menjadi lembek atau lunak tanpa hancur, mudah dilipat-lipat sehingga mudah pula dibuat barang perhiasan wanita.
Jika orang menggosok amber ini dengan kain maka amber itu akan menjadi magnetis dan bisa menarik potongan-potongan kertas kecil. Amber jika direndam dalam air atau alkohol tidak akan hancur. Amber terdiri dari 79% zat arang, 10% zat air dan belerang. Warna amber mulai dari kuning kecoklat-coklatan, kuning emas, kuning muda, sampai tua agak kuning. Adapun yang keputih-putihan, warna lemon, biru, merah (dinamakan "cherry amber"), hijau dan ada juga yang hampir hitam. Batu warna-warni ini banyak dicari orang karena keunikan dari warnanya.
Batu amber sering memiliki inklusi berupa serangga dan tumbuhan. Batu amber tertua yang pernah ditemukan berumur 345 juta tahun dan di dalam batu-batu amber tertua sering ditemukan serangga yang berumur 146 juta tahun yang terperangkap di dalamnya. Binatang yang ditemukan terperangkap di dalam amber berupa lalat, semut, tawon, kalajengking, laba-laba, kodok, kadal dan masih banyak lagi bahkan tumbuhan seperti bunga, jamur, biji-bijian juga bisa ditemukan di dalamnya.
Karena hewan species yang ditemukan di dalam amber ini sudah tidak hidup lagi di zaman sekarang maka inklusi-inklusi dari batu tersebut bisa membuat batu amber ini sangat berharga.
Kandungan amber yang besar terdapat di pantai laut Baltik tempat batu itu dapat diambil di pantai dan air dangkal setelah badai besar. Selain itu terdapat deposit dalam jumlah besar di Polandia, dan dalam jumlah kecil di pantai Samudra Atlantik di AS dan Republik Dominika.
Kegunaan atau manfaat. Batu amber zaman dulu dipercayai jika dibakar bisa membersihkan hawa sekitar terutama pada waktu melahirkan, batu ini juga dipercayai dapat menyehatkan mata jika dipandang terus. (sumber:dunia perhiasan)
0 comments: